BUNGO - Penggorengan isu kembali dilakukan oleh media online pendukung Jumiwan-Maidani kepada Pemuda Sungai Arang atas tuduhan penghadangan pada hari Kamis, 21 Nopember 2024 terbukti tidak terjadi.
Disinyalir tim media Jumiwan-Maidani berupaya membuat kesan terzolimi dengan fitnah brutal penghadangan, faktanya sejak pagi sampai siang ini berdasarkan pantauan awak media tidak ada sama sekali penghadangan yang dituduhkan.
Bahkan media tersebut menampakkan foto keramaian yang bukan berada di Sungai Arang, sehingga kode etik dari jurnalistik tidak diindahkan hanya gara-gara menjadi media simpatisan Jumiwan-Maidani
Menyikapi berita tersebut, Asrif selaku tokoh pemuda Sungai Arang heran dengan sikap dari provokasi dari pendukung Jumiwan-Maidani, mereka ketakutan sendiri, padahal suasana jalan di desanya aman-aman saja sedari pagi.
"Kami ngumpul bae orang ni takut dewek bang, padahal lalu lintas jalan lancar lah, tu lah kalo orang salah jadinyo meraso bersalah dan takut, padahal orang dak ngapo-ngapoin, " ungkapnya.
Salah satu tokoh masyarakat Sungai Arang, M Jameel menyesalkan fitnah media pendukung Jumiwan Maidani yang membawa-bawa pendukung Dedy-Dayat sebagai pelaku penghadangan, beliau bahkan keras sampaikan kalo begini lama-lama masyarakat akan semakin marah atas ulah pendukung Jumiwan-Maidani yang terus menggoreng fitnah kepada masyarakat Sungai Arang.
"Kalo cam ko bang, sekalian be kito rusak dibuatnyo, daripado jadi fitnah bae enak kami buat penghadangan nian sesuai kendak pendukung Maidani tu, " tambah Jameel.
Tadi adolah melapor adik-adik tu nak kumpul, katonyo ado pendukung Jhon di Facebook ngejek-ngejek nak ngimbatnyo, terus nak nyari preman Bedaro yang provokasi kemaren untuk diamankan, dak ado nian penghadangan tu, sayo lah betemu adik-adik pemuda, santai lah orang tu merokok, duduk-duduk, polisi dan tentro ado jugo santai-santai, " tutup Jamel.